Jumat, 29/11/2019 21:48 WIB
BPPT mengungkap potensi pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menyebut Indonesia memiliki potensi besar untuk bisa mendayagunakan kecerdasan buatan (artificial intellegence/ AI) di berbagai sektor. Potensi ini menurutnya bisa diterapkan pada pemerintahan, obat-obatan farmasi, dan medis.
Apalagi menurut Hammam menjelaskan teknologi kecerdasan buatan saat ini hanya dikuasai oleh beberapa negara di dunia. Sementara di Asia, Singapura menjadi negara pertama yang berencana untuk memanfaatkan teknologi ini.
“Kecerdasan buatan (AI) saat ini masih dikuasai segelintir negara. Di Asia baru Singapura yang memiliki rencana pengembangan teknologi AI,” papar Hammam Jakarta, Jumat (29/11).
Negara maju saat ini sudah mulai menerapkan AI dalam strategi pembangunannya. Oleh karena itu Hammam menegaskan bahwa ini merupakan momen yang tepat bagi Indonesia untuk memulai penerapan AI.
“Belum terlalu jauh untuk kita mulai beralih,” ujar Hammam.
Hal ini diungkap Hammam saat ditanya terkait dengan rencana presiden Joko Widodo untuk menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menggantikan pejabat eselon III dan IV.
Menurutnya penggantian sistem AI yang dimaksud bukan berarti menggantikan manusia dengan robot. Tapi menggunakan sistem AI untuk membantu mengambil keputusan. Sistem AI ini menurutnya akan membantu analisis dari big data. Dengan demikian, mendorong efisiensi pemerintahan.
“Bukan mengganti manusia dengan Robot AI. Saya yakin peran AI nantinya membantu birokrasi, misalnya e-planning, e-budgeting, keuangan daerah yang cerdas, sehingga dapat mencegah korupsi,” ujar Hammam.
Selain itu, menurutnya saat ini BPPT tengah menginisiasi pembangunan AI Innovation Center. Pusat inovasi ini diharapkan bisa mendorong pemanfaatan AI di Indonesia.
“Saat ini BPPT juga menginisiasi dibangunnya AI Inovation Center untuk mengejar pemanfaatan AI, guna meningkatkan daya saing Indonesia,” kata Hammam.
AI Innovation Center diyakini akan mendorong Indonesia menjadi negara yang maju dan berdaya saing di tengah era disrupsi digital dan revolusi industri 4.0 ini.
BPPT telah mengambil peran dalam pendayagunaan AI, bukti nyatanya di bidang Teknologi Modifikasi Cuaca berbasis AI. Kecerdasan buatan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi setiap tahun.
Dikatakan Hammam, proyek perdana terkait pendayagunaan AI, BPPT bersinergi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sumber: https://cnnindonesia.com/teknologi/20191129204023-185-452814/bppt-ungkap-potensi-manfaat-kecerdasan-buatan-di-indonesia