Catatan Masalah Kesehatan dari IDI untuk Menkes Terawan

 Rabu, 30/10/2019 16:53 WIB

Catatan Masalah Kesehatan dari IDI untuk Menkes Terawan

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat bertemu dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan sejumlah catatan untuk Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

“Persoalan pembangunan kesehatan ini belum terpenuhi selama 74 tahun Indonesia merdeka,” ujar Ketua IDI, Daeng M Faqih. Rabu (30/10). 

Pertama adalah soal sarana dan prasarana kesehatan di kawasan pelosok yang belum terpenuhi. Keberadaan kartu jaminan kesehatan (JKN), kata Daeng, seolah tak berfungsi sepenuhnya akibat minimnya sarana kesehatan. 

Kondisi minimnya akses kesehatan ini ditambah para dengan penyebaran dokter dan tenaga kesehatan yang belum merata. 

Dengan begitu, Daeng mengatakan perlu adanya perbaikan dalam sistem kesehatan. “Jika sistem kesehatan baik, maka dokter dan tenaga kesehatan juga akan bekerja dengan baik,” kata dia. 

Tak hanya itu, IDI juga mengharapkan upaya konkret yang dilakukan pemerintah. Usaha promotif dan preventif yang telah dilakoni sebelumnya perlu dilengkapi dengan upaya nyata untuk menangani masalah kesehatan. 

“IDI mengusulkan untuk memberikan anggaran cukup untuk Puskeskas. Puskesmas diharapkan jadi garda depan usaha preventif dan promotif, bukan lagi mengurusi JKN atau BPJS,” ujar Daeng. 

Berdasarkan catatan IDI, dari 9.850 puskesmas yang ada di Indonesia, hanya 100 di antaranya yang terakreditasi paripurna. Angka ini setara dengan 1 persen dari seluruh puskesmas yang ada. 

“IDI sangat prihatin dengan meningkatnya jumlah orang sakit yang tidak terkendali [karena minimnya akses]. Ini akan menurunkan target-target SDGs,” jelas Daeng. 

Selain soal minimnya akses kesehatan, IDI juga mencermati oleh ketertinggalan dunia kedokteran Indonesia dalam persaingan global. 

Secara global, kata Daeng, dunia kedokteran telah berkembang pesat karena dukungan teknologi canggih. “Indonesia terbilang ketinggalan akibat regulasi yang tidak mendukung,” kata dia. 

IDI berharap agar Menkes Terawan tak hanya berperan sebagai regulator, tapi juga menjadi penggerak antara semua stakeholder terkait untuk saling berkolaborasi. 

“Saya pikir kepemimpinan beliau [Terawan] bisa seperti itu,” pungkas Daeng.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191030152244-255-444171/catatan-masalah-kesehatan-dari-idi-untuk-menkes-terawan

Comments are closed.