Mapala se-Indonesia Bakal Reuni di Pegunungan Maratus

Senin, 21/10/2019 16:46 WIB

Mapala se-Indonesia Bakal Reuni di Pegunungan Maratus

Pemandangan Pegunungan Maratus di Kalimantan Selatan.Jakarta. Dalam rangka Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) XXXI, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) tingkat perguruan tinggi se-Indonesia akan menjelajahi Pegunungan Meratus yang merupakan inti hutan lindung di provinsi Kalimantan Selatan.

Menurut Panitia Pelaksana TWKM XXXI di Kalsel Muhammad Arifin saat pembukaan acara tersebut di UIN Antasari Banjarmasin, Senin (21/10), ada sekitar 280 Mapala se-Indonesia, dari Aceh hingga Papua, yang mengikuti kegiatan ini.

Tema dalam kegiatan ini ‘Gerakan Nasional Mahasiswa Pecinta Alam se-Indonesia dalam menyelamatkan Sumberdaya Alam Terakhir’ lengkap dengan tagar #SaveMaratus.

“Kami ingin Mapala se-Indonesia melihat langsung bagaimana indahnya alam Borneo, khususnya keindahan Gunung Maratus,” tutur Mapala dari UIN Antasari Banjarmasin itu.

Diungkapkan Arifin, kegiatan temu wicara akan dimulai di kawasan objek wisata alam Kiram Park di Kabupaten Banjar, untuk kegiatan mengenal medan bertempat di Gunung Hutan di Hulu Sungai Tengah (HST).

Selanjutnya, kegiatan panjat tebing di Gunung Batu Laki di Hulu Sungai Selatan (HSS), kenal medan II bertempat di Gua Alinateh di Hulu Sungai Tengah (HST).

“Sementara itu untuk mengenal lingkungan hidup akan bertempat di Pulau Curik wilayah Barito Kuala, memang ini bukan masuk daerah Gunung Meratus, di sana tempat konservasi hewan Bekantan, salah satu hewan yang hidup di Gunung Meratus,” paparnya.

Selain keindahan alam, semua peserta bakal melihat langsung eksploitasi terhadap sumber daya batu bara di Pegunungan Meratus.

“Di sana mereka akan melihat hilir mudik kapal pengangkut batubara dari eksploitasi kekayaan alam di daerah ini, termasuk di Gunung Meratus. Semoga dari kegiatan ini muncul perjuangan bersama melestarikan Gunung Meratus #SaveMeratus,” ujarnya.

Pegunungan Meratus membelah Kalimantan Selatan menjadi dua, membentang sejauh 600 kilometer persegi dari arah baratdaya-timulaut dan membelok ke arah utara hingga perbatasan provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Titik tertinggi di rangkaian Pegunungan Meratus adalah Gunung Halau-halau yang memiliki ketinggian 1.901 Mdpl.

Pegunungan Meratus merupakan kawasan berhutan yang bisa dikelompokkan sebagai hutan pegunungan rendah. Di sepanjang pegunungan terdapat banyak perkebunan karet.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menyatakan mendukung dengan kegiatan Mapala se-Indonesia yang menggaungkan #SaveMararus tersebut.

Menurut Sekretaris Badan Pengembangan SDM kemen-LHK RI Sudayatna, Mapala nerupakan elemen masyarakat yang sangat peduli akan lingkungan hidup sehingga kegiatan mereka ini sangat didukung pemerintah pusat.

Kemen-LHK sangat respon terhadap saran dan kritik dari Mapala terkait kelestarian alam, sebab ini akan menjadi masukan dalam kebijakan lembaganya.

Dia menyatakan, pemerintah pusat sangat perhatian terhadap lingkungan, sebab pimpinan tertinggi negeri ini, yakni, Presiden Joko Widodo adalah seorang Mapala dulunya di UGM.

“Jadi jangan sangsikan jiwa pak presiden kita terhadap kecintaan terhadap lingkungan, sebab beliau dulunya Mapala UGM,” ujarnya.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191021151216-269-441514/mapala-se-indonesia-bakal-reuni-di-pegunungan-maratus

Comments are closed.